Masih dalam semangat Hari Tani Nasional yang jatuh pada tanggal 24 September lalu, sebuah posting dari Burgreens muncul di timeline Instagram ku, isinya mengenai invitation ke acara #ayoeatlocal bersama Agritektur.
Hal pertama yang menarik perhatianku adalah layout invitation-nya yang bertema lingkungan dengan aksen sayur mayur serta ajakan “let’s save the world with the most delicious way” dengan hashtag #ayoeatlocal
Apa gerangan Agritektur dan #ayoeatlocal?
Mari kita tanya mbah gugel…
Rupanya #ayoeatlocal adalah gerakan yang diinisiasi oleh Agritektur untuk mengedukasi masyarakat Indonesia mengkonsumsi produk agrikultur yang dihasilkan oleh petani Indonesia.
Hal kedua yang menarik aku untuk datang adalah adanya workshop membuat butter & coffee cupping yang menambah rasa penasaranku sebagai orang yang demen memasak dan eksperimen di dapur.
Cussss lah kita….
Singkat cerita, aku tiba di Stack Burger, Taman Kemang. Restoran hype berdekorasi cantik ini menyajikan burger yang berbeda dari burger pada umumnya, yaitu burger yang dikepit dengan mie alias burger mi alias noodle burger.

Di sini, aku berkesempatan ngobrol dengan panitia yang mengadakan acara ini. Dunia itu sempit kawan, aku bertemu dengan Sasa yang pernah kuliah di Prasetiya Mulya Business School.

Sasa sendiri adalah Creative Group Head di JWT sekaligus entrepreneur yang menginisiasi www.handybunnyproject.com, sebuah workshop gallery yang meng-upcycle benda-benda yang sudah tidak bermanfaat menjadi bermanfaat kembali dengan polesan dan perubahan bentuk. Bagus yahh…

Back to #ayoeatlocal*
Rupanya acara ini didukung oleh JWT, sebuah advertising agency kondang di Jakarta sebagai bentuk CSR-nya terhadap lingkungan.
Serunya ada beberapa tenant ternama seperti Bugreens yang bermarkas di Rempoa, Bintaro.

Serta TRF yang menjual berbagai makanan sehat, berupa juice, pressed juice, berbagai dessert cantik yang sehat. I simply love TRF’s motto “Healthy eating does not always mean sacrificing our taste buds”.

Aku juga sempat ngobrol-ngibril dengan Robby Zidna, sang pendiri Agritektur.

Ia bercerita Agritektur diinisiasi sekelompok mahasiswa muda di Bandung yang bertujuan membangkitkan kejayaan pangan lokal. Sebenarnya, petani Indonesia tidak kalah hebatnya dengan petani luar negri. Tanah Indonesia pun sangat subur dan didukung iklim tropis yang kondusif.

Lantas apa yang kurang? Kurangnya dukungan membuat para petani makin terdesak usahanya, kawan. Kurang perhatian dari Pemerintah untuk mendukung konsumsi lokal, penghasilan petani yang sangat rendah, kurang edukasi teknik pertanian modern, mengelola keuangan, dll. Celakanya, kurangnya awareness dari sisi konsumen pun makin menyudutkan petani lokal. Karena sebagian besar konsumen Indonesia masih mengkonsumsi produk luar negri. We actually can help develop farmers with simple actions, by consuming local agriproducts. Bila ditarik dari sudut pandang ekonomi makro, mengkonsumsi produk lokal akan mengurangi import produk dari luar negri yang berdampak positif karena memberdayakan ekonomi lokal dan tentunya akan mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan dari proses pengiriman. The most delicious way to save world!
Serunya, Agritektur yang telah berdiri dua tahun ini beberapa kali mengadakan secret dining, yaitu konsep makan bersama di alam terbuka dengan menggunakan bahan-bahan agrikultur yang diproduksi petani lokal. Menarik ya!

Workshop hari itu terbagi menjadi dua sesi. Sesi 1 adalah membuat butter sendiri dengan bahan sederhana yang mudah didapatkan, yaitu full cream milk dan whipping cream (susu yang hampir menjadi mentega) dengan merek apapun.
Mengapa pakai full cream milk? Bisakah diganti dengan skim milk? Nah, ntuk membuat butter diperlukan lemak yang terdapat di full cream milk, sedangkan skim milk tidak lagi memiliki lemak karena sudah dipisahkan dalam proses pembuatannya.

Step 1: campurkan semua bahan ke dalam botol. Semakin banyak whipping cream, semakin cepat mentega jadi namun harga whipping cream ini gak murah. Makanya kita bisa campur dengan susu full cream dan whipping cream dengan perbandingan 40:60


Step 2: Kocok atau mixer campuran bahan selama 30 menit di ruangan yang bersuhu sejuk. Suhu ruangan yang dingin kondusif untuk pembuatan mentega.

Bagusnya, kita tahu persis homemade butter ini tidak dicampuri oleh coconut oil maupun garam sehingga lebih sehat tentunya.

Kebetulan aku membawa roti jagung yang langsung kami lahap dengan homemade butter yang baru dibikin. Nom nom nom

To be continued